Rabu, 08 Juni 2016

Bahwa jang menjebabkan kolonisasi

“Bahwa jang menjebabkan kolonisasi itu bukanlah keinginan pada kemasjhuran, bukan keinginan melihat dunia-asing, bukan keinginan merdeka, dan bukan pula oleh karena negeri rakjat jang mendjalankan kolonisasi itu ada terlampau sesak oleh banjaknja penduduk, sebagai jang telah diadjarkan oleh Gustav Klemm, akan tetapi asalnja kolonisasi ijalah teristimewa soal rezeki.” 


― SukarnoDi Bawah Bendera Revolusi : Jilid 1

Jang pertama-tama menjebabkan kolonisasi

“Jang pertama-tama menjebabkan kolonisasi jalah selamanja kekurangan bekal-hidup dalam tanah-airnja sendiri, begitulah Dietrich Schafer berkata. Kekurangan rezeki, itulah jang mendjadi sebab rakjat-rakjat itu mendjajag negeri-negeri, dimana mereka bisa mendapat rezeki itu. Itulah pula jang membikin "ontvoogding"-nja negeri-negeri djadjahan oleh negeri-negeri jang mendjadjahnja itu, sebagai suatu barang jang sukar dipertjajainja. Orang tak akan gampang-gampang melepaskan bakul-nasinja, djika pelepasan bakul itu mendatangkan matinja!” 


― SukarnoDi Bawah Bendera Revolusi : Jilid 1

Nasionalis yang sedjati


“Nasionalis yang sedjati, jang nasionalismenya itu bukan timbul semata-mata suatu copie atau tiruan dari nasionalisme barat akan tetapi timbul dari rasa tjinta akan manusia dan kemanusiaan” 


― SukarnoDi Bawah Bendera Revolusi : Jilid 1

Bebek berjalan berbondong-bondong

“Bebek berjalan berbondong-bondong, akan tetapi burung elang terbang sendirian.” 

― SukarnoIndonesia Menggugat: Pidato Pembelaan Bung Karno di Muka Hakim Kolonial

Menggoyangkan Langit

“Kami menggoyangkan langit, menggempakan darat, dan menggelorakan samudera agar tidak jadi bangsa yang hidup hanya dari 2 ½ sen sehari. Bangsa yang kerja keras, bukan bangsa tempe, bukan bangsa kuli. Bangsa yang rela menderita demi pembelian cita-cita” 

― Sukarno